ResepsehatBunda - Ketika Anda melihat langit, kemudian terlintas sebuah bentuk awan yang menyerupai wajah setelah beberapa saat?
Hal ini sepertinya terjadi pada setiap orang. Namun tahukah kamu bahwa hal itu adalah pertanda bahwa di diri kamu mengalami gangguan?
Itu akan benar terjadi jika kamu bisa melihat sebentuk wajah saat menatap ke ruang kosong atau beberapa benda lain. Maka kamu mungkin menderita kelainan psikologis yang dikenal dengan nama pareidolia.
Apa itu Pareidolia? Berdasarkan ilmu psikologis, pareidolia adalah fenomena psikologis di mana pikiran merespon stimulus dengan memahami pola yang tidak dikenal dan tidak ada dalam skenario sebenarnya.
Hampir semua orang mengalami pareidolia, namun kebanyakan orang belum pernah mendengarnya. Jadi coba periksa gambar di bawah ini dan pahami keseriusan kondisi psikologis Anda.
Pareidolia juga dikenal sebagai fenomena psikologis di mana para periset mengklaim bahwa pikiran merspon stimulus dengan memahami pola yang tidak dikenal yang sebenarnya tidak ada. Bisa juga dikatakan sebagai persepsi imajiner tentang suatu pola atau makna di mana sebenarnya itu tidak ada.
Jika Anda menemukan sebentuk wajah di batang pohon, atau tekstur tembok, dan di tempat-tempat lainnya, maka kamu harus khawatir. Mengapa harus khawatir?
Pasalnya orang-orang yang dapat melihat sebentuk wajah dalam berbagai kesempatan, berbagai hal, dan berbagai ruang, diyakini memiliki tingkat kecerdasan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak dapat melihatnya.
Akan tetapi Anda tidak perlu takut, karena kondisi ini tidak berbahaya bagi siapa pun.
Lain soal jika seseorang selalu melihat sebentuk wajah yang mengerikan atau menakutkan di tiap kesempatan.
Bisa jadi orang itu sedang menghadapai berbagai masalah yang menekan jiwanya. Terkadang bisa karena orang itu mengalami kecemasan berlebih.
Para peneliti mengungkapkan bahwa ini merupakan hasil dari kerja otak.
Pareidolia terjadi karena salah satu area otak disebut area wajah fusiform kanan yang memang bekerja mengolah wajah yang sebenarnya akan teraktivasi saat orang melihat pola wajah dalam kondisi random.
Besar kemungkinan wanita secara fisik lebih lemah ketimbang pria. Dan ini bisa menjadi alasan mengapa mereka lebih sensitif terhadap rangsangan 'bermakna' di dalam suasana yang random sekali pun.
Mungkin wanita akan lebih dulu mendeteksi predator saat mereka di hutan ketimbang pria.
Menarik, bukan?
Tolong bagikan info ini ke teman, kerabat, dan keluarga Anda.